BOGANI

BOGANI
BOGANI BOLAANG-MONGONDOW

Rabu, 06 Februari 2013


                                                 Mendadak Dangkal “Otak Tolol”
Salam

Sedikit Hening di malam ini sungguh adalah suatu Hidangan yang membuat kenyamanan batin bagi Insan yang menikmati, suara tetesan hujan dan tiupan angin kecil yang turut memperindah serta menyejukan tubuh dari panasnya Kota gorontalo.
Rabu 6 februari 2013 saya duduk serambi kos-kosan dan lagi-lagi masih di temani Gelas Ukuran Jumbo berisi kopi Hangat (Kopi asli kotamobagu) sungguh Nikmat terasa halayak dunia tak akan pernah menampakkan keganasan walau itu hanya suatu harapan belaka tapi dgn semua keteguhan jiwa, seluruh beban terasa musnah hingga seekor keledai disana ku anggap bukanlah siapa-siapa. Tapi mungkin terlalu sombong terdengar maka saya mencoba untuk membijaksanai semua ke tolololannya yang menentang cita-cita dari para petani Laki-Laki yang sedang duduk diatas “Gopot” ( nama tempat duduk yang terbuat dari bambu dan biasanya diletakkan di bagian dapur rumah)  setiap harinya termenung harus dengan bagaimana hingga dia bisa menghasilkan uang “Halal” membeli beras untuk dimakan anak dan Istrinya besok karena tadi sore dia sudah membawakan sayur bambu “Oyobung” tuk menemani Nasi panas yang masih menjadi angan-angan disaat itu, abang bentor yang hingga jam 12 tengah malam masih duduk didalam betornya yang diparkir di dekat tempat jajanan malam berharap masih ada penumpang saat itu agar malam itu dia bisa membawakan seporsi bakso untuk anak kecilnya yang biasa bangun malam tengah meminta makanan jika tidak ada maka anaknya akan menangis hingga sulit untuk dibujuk tidur kembali dan dia pun tak tega melihat tiap tetesan air mata yang jatuh ke pipi manis anaknya itu, Atau Seperti mereka yang  Korban Hasil keganasan Racun Limbah Perusahaan Tambang Seperti di desa Lanut, desa Bakan dan sekitarnya dan yang paling parah adalah Penderitaan Masyarakat di desa Buyat seperti yang Terjadi Beberapa Tahun Yang lalu, Tumbuhan tak bisa dimakan karena telah bercampur dengan Racun, Air sungai tak bisa sembarang tuk diminumkan ke sapi peliharaan, Ikan tangkapan di lautan Buyat saat itu tidak Bisa Dimakan lagi sebab siapapun yang memakannya Pasti panyakion sedang oyu’on ten palat bidon matoy/Molondut. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa ada Putra/I daerah BMR yang ikut terlibat membantu  Kebiadaban perusahaan tambang itu ( tapi mudah-mudahan tidak ada putra/I daerah yang terlibat di dalamnya ) Sungguh Berdosa Bagi mereka Yang menentang bahkan menghalang-halangi kemerdekaan suluruh masyarakat yang menderita Ini dan sayapun berfikir bahwa bagi mereka yang menentang hal kemerdekaan ini adalah mereka orang-orang tolol yang tak memiliki hati Nurani (Yona’ Bi’ Kon bonu Ulu monia dega’).

Sekedar menanggapi kata-kata dan kalimat dari seorang mahluk tuhan yang paling hebat KATANYA (Hanya Pion-Pionnya Yang berkata dia Hebat) yaitu Katamsi Ginano yang di dalam tulisannya di blog kronik Mongondow berjudul “Permisi, Maaf, dan terima kasih” di posting pada hari Rabu 06Februari 2013 maka sayapun hanya bisa mengelus dada serta ingin menanyakan kepada mahluk ini apakah setiap orang Pernah menanggung beban akibat dari ambisinya (Jika ada dan jika dia adalah orang yang pernah melakukan kesalahan kepada orang lain. Jika tidak ada yah dia tidak perlu meminta maaf). Sayapun ingin Mengatakan Kepada seorang mahluk yang lagi-lagi saya sebutkan namanya dengan sedikit hormat saja bahwa Saya meminta maaf karena tidak mau memaafkan anda. Tapi saya yakin mahluk ini hanya akan duduk santai dan  mengatakan bahwa siapa yang membutuhkan kata “maaf” dari orang seperti saya padahal dia merasa Takut dan malu ketika harus berhadapan dengan seorang bocah seperti saya yang menurutnya masih setinggi pohon poke-poke dan merasa berhak untuk men-tolol-tolol-kan orang lain. oleh sebab itu saya berterima kasih saja kepada katamsi karena dengan senang hati membiarkan beberapa orang mengolok-olok anda sebab menurut saya anda hanya seorang penulis yang memiliki bekal pengetahuan sedangkal “Lanag Tubig” dalam beberapa jam saja pasti akan meresap ( diambil dari sastra Odi-Odi) . Saya tidak habis pikir mengapa orang yang KATANYA hebat seperti anda hingga telah menempuh pendidikan Di luar Negara indonesia kini menjadi seperti orang yang tak memiliki martabat di mata sebagian akademisi Bolmong. Rajawali haruslah ditakuti dan disegani oleh oleh para burung-burung kecil tapi mengapa Rajawali Kini menjadi Burung bajingan, Cakar yang tajam menyayat, jari yang kuat mencengkram kini telah menjadi cakar yang tumpul dan jari yang lumpuh bahkan “Pomomadok dia’ don ko baraguna”.

Permisi saya mau menentang anda! siapa sih anda? Dan apa kelebihan anda? Jika ada Hamba dan pionnya yang totlol dan bodoh yang mau menjawab, silahkan Komentar selalu terbuka. Bukankah materi-materi yang menyusun otaknya Katamsi Ginano sama seperti otak saya dan kita semua. Saya yakin akan hal itu kecuali hamba dan pionnya yang merasa bodoh didepan seorang katamsi ginano yang hebat, KATANYA. Bukankah di dalam otaknya dan otakku sama-sama menyimpan cairan carebrospinal dan pori-pori di dalam saraf yang memicu tindakan dan miliayan Rentetan pemikiran selama berabad-abad?

Ketika seorang yang cerdas mengutamakan Kepentingan Pribadi dibandingkan dengan kepentingan banyak Umat maka saya hanya bisa berucap dgn nada sesikit jail bahwa orang itu {mendadak dangkal “Otak Tolol”} yah bagaimana tidak, kitapun mengetahui anugerah dan kelebihan Tuhan berikan agar Kita bisa bisa memanfaatkannya untuk
kepentingan banyak umat.

Seorang katamsi merasa bahwa dia adalah orang cerdas (jika merasa) padahal diapun mengetahui bahwa hanyalah pengalaman yang membedakan pengetahuan semua umat yang bisa berfikir! Andai sebuah Pesawat Tempur milik Rusia Bisa Kudapatkan maka akan Kutembakkan Rudalnya ke istana mahluk yang bernama Katamsi Ginano. Seorang yang hanya bisa mrangkai kata seperti khalil Gibran padahal saya yakin bahwa dia tidak lebih besar dari seekor semut.

Seorang yang hanya bisa duduk di depan computer dan menulis, merangkai kata-kata indah menghipnotis penulis. Orang yang mencantumkan kejadian di dalam tulisannya tidak terbukti hingga sekarang.

Teringat seperti kata pak syamsul bahwa ada beberapa orang yang hanya bisa bersembunyi di ketiak orang lain maka saya dedikasikan ini bagi orang-orang yang merasa seperti itu. Atau seperti GONONE hanya bisa bersembunyi dibalik sayap seeokor ayam dan tetap menempel walau sih ayam mengepakkan sayapnya. Saya analogikan ini seperti GONONE yang hanya bisa bersembunyi dibalik ketiak ayam, atau GONONE yang hanya bisa bersembunyi di tempat kemaluan (Totoi’an) orang lain serta sifat dari mahluk GONONE ini hanyalah bisa mengusik Orang lain padahal diapun sedang berada di persembunyian. Dan dia akan terus menempel sampai mati kecuali. Hmmm tapi saya tidak sedikitpun merasa takut sebab saya memiliki (jarum,Paneti/Tomot) untuk mencungkil  satu/persatu Gonone dan anak-anaknya yang menempel di kemaluan. Bahkan sebenarnya Hal itu terasa enak bagi orang-orang yang pernah merasakannya.


Catatan :

Mengutip tiap kalimat dari sebuah Lagu  “Tanah Syurga”

‘’Bukan lautan, Hanya Kolam susu’’ KATANYA. ingat bahwa hanya orang-orang berduit seperti katamsi yang bisa minum susu.

“Kail dan jala cukuplah menghidupimu” KATANYA. Tapi kenapa ikan-ikan kita dicuri oleh banyak Negara.

‘‘Tiada badai tiada topan kau temui’’ KATANYA. Tapi kenapa orang orang yang ada diperbatasan tertiup mencari pekerjaan sampai ke Malaysia.

“Ikan dan Udang menghampiri dirimu” KATANYA. Hati-hati ada Udang dibalik batu.

“Orang Bilang tanah kita tanah syurga Tongkat kayu dan batu jadi Tanaman” KATANYA. Tapi mengapa masyarakat Kita masih banyak yang menderita kemiskinan. Pasti karena Korupsi masih menjadi Hobi di negeri ini. Banyak Pejabat menjual Kayu dan batu Ke perusahaan Tambang untuk membangun Syurganya sendiri.



http://www.kronikmongondow.blogspot.com/

Selasa, 05 Februari 2013

CICAK NGOTOT INGIN DIANGGAP SEBAGAI BUAYA

CICAK NGOTOT INGIN DIANGGAP SEBAGAI BUAYA

Salam 

Matahari disore hari sepertinya terburu-buru ingin Terbenam, Suara bising terdengar disana-sini membuat hariku Terasa Indah. Suara kicauan burung terdengar seperti nyanian si nona yang terbelenggu dalam Kepiluan.

5 Februari 2013 di dalam Ruangan Kecil yang menjadi Istana saya Dengan ditemani segelas Kopi Hangat dan sebungkus Rokok, Sungguh Nikmat Terasa tapi tak akan pernah terasa Lengkap kenikmatan itu jika tidak dibarengi dengan Informasi seputar perkembangan BMR menuju Provinsi maka Di depan laptop dengan menggunakan Jasa media Online saya masih tetap setia memperhatikan seluruh informasi tentang perkembangan Perwujudan PBMR yang ada disana, Sungguh menarik minat membaca bagi siapapun ketika banyak Postingan-Postingan yang memiliki berbagai Warna serta Rasa. Dengan Kebijaksanaan didalam diri saya yang tertanam dari didikan orang tua yang hingga saat ini membuat saya merasa bangga memiliki orang Tua seperti mereka sebab dalam didikan itu saya setiap harinya diberikan pemahaman tentang pentingnya mengikuti jiwa para Leluhur yang selalu Bijaksana menanggapi berbagai masalah. Sungguh masa dimana Saya Diajar Untuk Bisa menjadi Manusia Yang Utuh disetiap hari yang menyapa. Terdengar Telephone Genggam saya berbunyi Tanda Bahwa ada sms baru yang masuk maka sayapun langsung mengambil Hp itu, Ketika saya membuka sms baru itu ternyata itu adalah pesan dari salah satu senior saya yang mengatakan bahwa Katamsi dalam Tulisannya Palo-Palo Cendol Provinsi BMR dia berbohong bahwa dia adalah mantan Aktivis mahasiswa yang semasa itu beberapa kali di Tangkap oleh aparat karena Melakukan Aksi demonstrasi menuntut keadilan, Yang sebenarnya Bahwa seorang Katamsi ginano semasa Mahasiswa dia hanya seorang mahasiswa akademis yang tidak pernah terlibat pada Aksi demonstrasi dan Senior sayapun itu mengatakan Bahwa Informasi Itu dia dapatkan dari para Mantan Aktivis Unsrat yang semasa dengan seorang makhluk yang bernama Katamsi ginano. 

Ratusan Kalimat, Ribuan Kata Terlihat Pada Postingan Katamsi Ginano Berjudul “Palo-Palo Cendol” Provinsi BMR, Dengan menggunakan modal Pengetahuan yang saya dapatkan dari berbagai buku serta Kajian maka sayapun mencoba membaca Postingan itu dengan menelaah dan memahami setiap Kata dan kalimat yang tertera di dalam Tulisan Itu Hingga waktupun Telah menunjukan pukul 7 malam, maka sayapun sedikit terkejut bahwa hanya dengan menelaah tulisan pendek itu saya Harus menghabiskan waktu Kira-Kira kebih dari satu Jam Tapi seperti itulah caranya jika kita ingin menanggapi suatu Tulisan maka Kita Harus benar-Benar menelaah setiap kata dan Kalimatnya sehingga Kita benar-benar paham maksud dari setiap Kata dan kalimatnya.

Ternyata Benar kata senior saya Bahwa dalam beberapa paragraf yang ada di dalam Tulisan “Palo-Palo Cendol” Provinsi BMR, Memiliki Kalimat-Kalimat yang cacat Disebabkan Oleh Kebohongan dari si penulis, demikian ini adalah beberapa Kalimat yang saya maksudkan.

“ DI SAAT-SAAT tertentu saya kerap mengingat-ngingat masa mahasiswa dengan penuh kangen. Rindu juga berdiri di depan ribuan orang, pidato berbusa-busa, mengagitasi emosi, mengutuk segala yang bisa diserapahi (terutama rezim yang berkuasa), lalu berakhir di kantor polisi atau markas tentara.

Di masa itu pula, agar tak tampak dungu –aktivis yang mirip beo biasanya jadi bahan ejekan—saya harus melahap banyak buku, sampai-sampai saya lebih hafal letak buku di Perpustakaan Utama Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) dibanding jadwal kuliah. Supaya yang dibaca tak hanyut dibawa mimpi, perlu ditabrakan dengan pemahaman dan realitas lain lewat diskusi, bahkan debat

Hanya dengan kepala tak kosong, dasar yang kokoh dan masuk akal, ketika berhadapan dengan aparat berwenang karena dicokot habis memimpin demonstrasi, saya diperlakukan dengan respek. Segalak-galaknya polisi atau tentara yang menjemput, mereka menaruh hormat pada orang yang bisa menjelaskan dengan baik alasan di balik aksi yang digelar.

Lebih penting lagi, harga diri tetap tegak, sebab tak ada satu pun aparat yang kerap memasang wajah seram yang mencaci, melayangkan bogem, atau mencemooh sebagai ‘’tong kosong nyaring bunyinya’’. Banyak di antara mereka justru diam-diam membisikkan dukungan.”

Wah Jika Benar apa Yang dikatakan Oleh senior saya yang di informasikan ke saya melalui Via sms beberapa jam lalu maka Saya menganggap Seorang Katamsi Ginano tidak seharusnya melakukan Pembohongan di dalam tulisannya apalagi katamsi Ginano adalah seorang yang dikatakan cerdas Oleh banyak Pemuda di Daerah BMR (Orang Cerdas….KATANYA) Sebab Hal ini adalah suatu pembohongan kepada Publik yang mencoba Untuk Melakukan Pencitraan diri padahal dirinya Bukanlah Juara lomba Langkadan (Salah satu Permainan Rakyat di daerahku). Saya pun menjadi Skeptis Terhadap beberapa Peristiwa yang Katamsi Cantumkan didalam Tulisan Misalnya 

1. dia mengatakan dalam tulisan yang berjudul “Mongondow, Provinsi dan mentalitas aktivis” Yang didalamnya beliau mencantumkan peristiwa bahwa Mobil yang di kendarai oleh adik perempuannya Di berhentikan Oleh Masa Aksi pada demonstrasi 29 Januari 2013 dan Kemudian adiknya memberikan parnyataan bahwa pada saat itu dia harus Buru-Buru sebab ada Pasien Yang sedang sekarat… Apakah memang Benar Bahwa ada pasien yang sedang sekarat menunggu kedatangan dari adik perempuannya padahal kita semua tau bahwa adiknya adalah PNS yang ditempatkan di salah satu Puskesmas di daerah BMR, apakah Mungkin Pasien sekarat dirujuk ke Puskesmas Terlebih dahulu? Karena setahunya saya Pasien yang sekarat akan Langsung dibawa Ke Rumah sakit Khususnya Di Ruang ICU. Lagian Mobil Yang ditahan Oleh masa Aksi itu adalah Mobil Plat merah yang dibeli dengan Hasil Keringat dari seluruh Rakyat NKRI yang artinya Bukan dibeli dari Duit Yang ada di Kantongnya Adik Katamsi Ginano maka sungguh memalukan ketika salah seorang pemerintah melakukan protes akan hal seperti pemberhentian sementara Mobil dinas yang kebetulan Lewat di dekat Titik aksi demonstrasi serta Pada saat itu jika memang adik anda Terburu-buru maka Bisa menggunakan jasa Bentor untuk minta di antarkan Ke tempat Tujuan sebab Mobil itu juga Bukan Pembelian dari Kantong Adik Katamsi Ginano Sebab Kami Juga Tidak Melakukan Pengrusakan Pada Mobil-Mobil yang kami berhentikan saat itu. jadi Jangan Main protes aja sebelum Mikir.

2. Tentang Leluhur Katamsi Ginano yang Dia Katakan dibuang ke daerah Aceh Sebagai Tahanan Bangsa Kolonial Belanda Kemudian Sumardi Arahbani melakukan Pelurusan Terhadap Hal itu dengan mengatakan Bahwa pada Tahun 1901 Aceh sedang Berkecamuk Melakukan Perlawanan Terhadap Bangsa belanda Yang Menjajah maka Tidaklah Logis seorang Tahanan Dibuang Kedaerah yang pada saat itu sedang Berkecamuk Perang Sebab Tahanan Hanya akan dibuang atau ditempatkan ke daerah yang dikuasai oleh bangsa belanda agar misa diawasi secara maximal kemudian sumardi arahbani juga mengatakan bahwa Jika menggunakan Logika sejarah maka Orang-Orang yang ditempatkan di aceh pada saat itu tidak lain adalah Masyarakat Lokal Nusantara Yang dibayar Oleh Belanda Untuk membantu menumpas Para Pejuang-Pejuang aceh saat itu… Menurut saya hal yang disampaikan oleh bang sumardi adalah Hal Yang Paling Logis.

3. Katamsi Ginano Mengaku bahwa Dia seorang mantan mahasiswa yang Pernah melakukan Aksi parlemen jalanan dengan Ribuan Demonstran dengan pidato berbusa-busa, mengagitasi emosi, mengutuk segala yang bisa diserapahi (terutama rezim yang berkuasa), lalu berakhir di kantor polisi atau markas tentara.
Akan Tetapi dari informasi yang didapatkan melalui orang-Orang semasanya Kuliah di Universitas Samratulangi Bahwa Seorang Katamsi tidak Pernah melakukan Yang Namanya Aksi Demonstrasi. Berarti Betul Dugaan saya yang saya Cantumkan di dalam Tulisan Berjudul “Katak Berteriak didalam Tempurung” Yang saya Posting di Group Social di FB yaitu Group Pinotaba’ dan Group Dukung Provinsi Bolaang-Mongondow Raya.

Sungguhlah sangat Tidak Etis Ketika seorang Penulis Yang KATANYA Hebat menambahkan Bumbu Kebohongan Didalam Tulisannya Dengan berharap bisa menjadi Bingkaian Kata Indah Meransang para Pembaca padahal Itu hanyalah sebuah Peristiwa yang Diabadikan melalui Kata-Kata padahal semua Peristiwa itu Tidak sedikitpun memiliki Bukti. Cicak Yang Ngotot Ingin Menjadi Buaya dengan Mencoba menipu penglihatan Sih Singa Tapi sayangnya Cicak ini tidak mengetahui Bahwa Mata Sih Singa masihlah sangat Terang serta masih sangat Mampu membedakan Mana Cicak dan Mana Buaya.

"KATAK BERTERIAK DI DALAM TEMPURUNG

"KATAK BERTERIAK DI DALAM TEMPURUNG"

Hari Rabu 30 Januari 2013 Sehari setelah gerakan Aksi parlemen jalanan yang dilaksanakan oleh Lembaga Komite Rakyat sebagai Gerakan Preasure Terkait Tentang Jalannya Proses Perwujudan Provinsi Bolmong Raya. Kira-kira waktu telah menunjukan pukul 8 malam dan Sayapun beranjak dari Rumah menuju Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK) dengan Mengendarai sepeda Motor Jupiter-Z berwarna biru Hasil Pemberian Guyang-Guyangku.

Sampailah sosok ini di Halaman depan Perguruan Tinggi itu maka sayapun Langsung Memarkir Motor andalan saya itu bawah Pohon yang Tumbuh di Halaman depan Kampus Itu, Karena saya Terburu-buru ingin ikut bergabung dengan forum diskusi Non-Formal Komite Rakyat serta terbuka bagi siapapun Guna membahas tentang perkembangan Perwujudan Provinsi Bolaang-Mongondow Raya maka badan dengan Lincahnya melepaskan diri dari atas Sepeda Motor andalanku itu dan Kaki pun melangkah dengan cepat menuju serambi Gedung Rektorat UDK. Hmmm Syukurlah Saya belum Terlalu Terlambat Bergabung dengan Forum itu.

"MAKANG PUJI KWA' TUH KATAMSI TUH DIA" baru saja saya menginjakkan Telapak kaki kanan ke serambi itu, Saya sudah mendengar Kalimat dari salah seorang peserta Diskusi itu, "MAKANG PUJI KWA' TUH KATAMSI TUH DIA" Karna Penasaran Sayapun Langsung Bergegas Mencari Kursi Untuk duduk (Bukan digunakan Untuk dilemparkan ke Pantat Orang yang Bernama Katamsi Itu Atau Orang yang mengatai Katamsi itu Sebab pada saat itu saya tau bahwa Katamsi Tidak berada Diantara forum itu serta sayapun belum paham permasalahan apa yang sedang di bicarakan malam itu). "KATAMSI ITU KWA' CUMA BRANI BAHUJAT DENGAN BA KRIKTIK LEWAT MEDIA TAPI TAKO MO TURUN LANGSUNG MEMPERJUANGKAN INI PBMR, KURANG MODENGAR PUTRA DAERAH" Terdengar Lagi Kalimat yang berbeda dari orang yang berbeda pula akan tetapi masih tetap sebagai kalimat dengan Nada marah yang menurut saya kalimat tersebut ditujukan kepada Makhluk Yang bernama Katamsi Ginano. sayapun mendadak menjadi seperti seorang bocah ingusan yang dalam otaknya bertanya-tanya apakah yang sedang terjadi hingga orang tuaku selalu bertengkar. Sama Halnya seperti seorang sejarahwan yang Bingung memikirkan apakah kakek buyutnya Adalah benar-benar seorang pejuang ataukah Justru kakeknya adalah seorang penghianat yang demi uang tega membunuh saudara sebangsa dengannya. Layaknya seorang pemuda yang Bingung memikirkan Apakah ketika dia membantu perusahaan Asing yang mengeksploitasi Hasil bumi yang ada ditanahnya adalah tindakan yang benar? padahal diapun melihat saudara-saudaranya nya yang bermukim di area dekat pembuangan limbah perusahaan itu Tidak lagi bisa memakan ikan tangkapan mereka karena Khawatir Tubuh mereka nanti menjadi sarang Racun.

Dalam kurun waktu sekitar 3 jam saya menjadi pendengar yang setia dan berulang kali membaca postingan Katamsi Ginano di Blog Kronik Mongondow dengan judul tulisan "Mongondow, Provinsi, dan Mentalitas Aktivis" yang di Posting pada hari selasa 29 januari 2013 Guna mencari Tahu Maksud dari tiap kata dan Kalimat didalam Tuisan itu serta dengan Modal intelektual yang saya miliki sayapun mencoba untuk menganalisa semua permasalan yang sedang dibahas saat itu . Kemudian.... sejenak saya terdiam dan berfikir apakah seorang Katamsi Ginano yang katanya orang cerdas adalah benar-benar cerdas? ataukah semasa menjadi mahasiswa makhluk ini tidak pernah ikut di dalam Aksi demonstrasi yang menuntut Keadilan Hingga Haknya dan Hak dari saudara-saudara sebangsanya di Mongondow dia abaikan dengan Hanya selalu belajar mencocokkan kata untuk menjadi suau kalimat indah yang meransang pembaca untuk angkat jempol ditujukan kepada penulisnya dan dan mahluk ini hanya selalu berkata iya untuk semua hal yang dosen perintahkan padanya bahkan untuk hal yang sudah tidak ada kaitannya dengan mata kuliah padahal dia melihat banyak pemulung yang menangis memohon ada orang yang bisa meminta keadilan bagi mereka dan bocah yang mengamen dengan berpakaian kotor, kusam dengan robekan dibagian lengan kaos berharap ada yang mau membatu mengembalikan apa yang telah koruptor ambil darinya ? sayapun mencoba untuk menganalisa semua permasalahan yang sedang dibahas saat itu. 

Dengan Nada yang biasa-biasa saja mencoba dengan keras untuk tidak menampakkan amarah yang yang timbul dari dalam diri saya yang membuat darah mendidih ketika membaca tulisan itu, setelah itu saya angkat bicara mengeluarkan hasil fikiran-fikiran saya tentang Tulisan itu serta penulisnya. 

Menurut Hemat saya Bahwa Tulisan Yang Katamsi Ginano Posting itu justru membuat Popularitas namanya sendiri merosot dan Jatuh didalam Lubang yang dalam dan Gelap tempat kegagalan dan kesombongan Bersemayam menjadikan dirinya tak lagi dianggap Penting oleh pemuda-Pemuda dan seluruh masyarakat BMR Yang mengetahui hal ini (Kecuali Hamba-Hambanya Yang menurut saya Tak berakal dan Tingkatan logikanya telah dilampaui seorang bocah ingusan seperti saya ) Beberapa Minggu lalu Di Bolaang-mongondow Raya Banyak Orang Yang Menggap Katamsi Ginano sebagai sosok yang Hebat dan Mampu menjadikan Bolaang-Mongondow raya dikenal di Indonesia bahkan menggaungkan keharuman Tanah Bolmong Raya pada dunia, Tapi Kini nama baik itu Telah membusuk menyisakan Bangkai pembawa Penyakit bagi orang yang masih mau menjadi Hambanya, TOKOH Kini Berubah Menjadi TOKO, Khusus membeli Produk Yang Justru membuat Pembeli menjadi Bodoh karena membeli dan memakainya. Kasihan orang ini Bisikku pada diri sendiri dan Akupun memberikan pendapat bahwa Tulisan ini tidak perlu untuk ditanggapi secara serius sebab hanyalah sifat pengecut jika seseorang yang hanya bisa memberikan Kritikan melalui Postingan di Blog Miliknya sediri dan Tidak berani menampakkan diri dan terjun Langsung ke lapangan tempat suatu masalah itu terjadi kemudian orang seperti ini adalah orang yang sedang berharap bahwa dengan cara seperti ini namanya bisa menggaung dikenal oleh seluruh elemen masyarakat bolaang mongondow Raya dan Tanpa Pernah berfikir Bahwa Rakyat BMR sebagian besar adalah Apatis mungkin bisa saya contohkan adik dari katamsi ginano sesuai dengan salah satu kalaimat yang dia cantumkan ditulisan itu "" Kita nyanda ada urusan dengan ini provinsi Bolaang Mongondow Raya mo jadi besok, taong depan aau tempo apa.Kita pe urusan orang pe nyawa. Kalu kita terlambat gara-gara ini demo kong orang pe nyawa ilang, apa ini orang-orang mo parduli?’"" bahkan seorang PNS di Bolmong Raya Pun tidak Mau tau dengan perwujudan PBMR apalagi Petani, Buruh, Nelayan, Supir taksi, Supir Bentor, Inde'-Inde' Yang sibuk mencari duit sebab Kebanyakan Hak mereka Tidak diberikan karena Masuk dikantong Para Koruptor, Jadi sangatlah sedikit yang memiliki kebiasaan membaca media cetak Apalagi media Online. (Mikir Kok make' dengkul yah nih orang). 

Mau Di Katakan Apa? SUARA TERIAKAN KATAK DI DALAM TEMPURUNG YANG TERTUTUP? Atau SEEKOR CICAK YANG NGOTOT INGIN MENJADI BUAYA? Saya Lebih memilih Yang Pertama Karena menurut saya Inilah Yang sedang terjadi "SUARA TERIAKAN KATAK DI DALAM TEMPURUNG YANG TERTUTUP" Katak Berharap suaranya Yang Keras Bisa Mengganggu dan Mengacaukan Keadaan yang ada diluar Tempurung Tapi diluar Tempurung itu suasananya Adem ayem aja Tentram Tanpa ada sedikitpun suara Keributan Yang Mengganggu, sungguh Tolol Katak ini. Sih Katak mengatakan Bahwa Gerakan Demonstrasi yang dilakukan Oleh Komite Rakyat pada selasa 29 Januari 2013 adalah Suatu Tindakan Yang Tidak cerdas milik Orang-Orang Tolol Akan tetapi Justru gerakan yang Tidak cerdas serta Tolol menurutnya itu yang Gaungnya sampai keseluruh Indonesia, Bagaimana Tidak, Gerakan Tolol Katanya Itu mampu menembus media Nasional dengan ditayangkannya Aksi Demosntrasi Itu di Chanel Indosiar ( Kalau bang Katamsi ndk Tau tuh Chanel Noh Lia jo Tuh chanel yang Pake Lambang Ikan terbang Tapi Qt yakin tetap abang Tau Tuh Chanel ) Bahkan ditayangkan sebanyak 2x. 

Wah Sungguh Itulah Suara Auman Singa Di Padang Afrika Sangat Jauh Bedanya jika dibandingkan dengan Suara Katak , Di dalam Tempurung Yang Tertutup Pula. Bahkan Ketika 1 Singa Itu marah Maka Segerombolan Harimau Yang mau mengambil kekuasaan wilayah Kini Lari terbirit-birit Karena takut Dibinasakan.

Wah Sungguh Gerakan Tolol Katanya Akan Tetapi Orang yang mengatakan itu adalah Gerakan dan Tindakan Tolol adalah Orang yang Tak Punya Mata Untuk Melihat, Tak Punya Telinga Untuk mendengar dan Yang Paling Penting Tak Punya Otak untuk Berfikir sebab dia biasa berfikir dengan Dengkul atau Pantatnya.

31 Januari 2013 Datanglah seorang Utusan dari Provinsi SULUT Untuk melakukan Pertemuan dengan Komite rakyat Bertempat di Gedung UDK Guna Mengklarifikasi Gerakan Demonstrasi Yang diindahkan dengan Pembakaran Sebuah Keranda Orang Meninggal Yang Ditempeli Poster Gubernur SULUT Sinyo Harry Sarundajang. SYUKUR Kataku Kepada Kawan-Kawan Setelah pertemuan itu, Bahwa Ternyata Tindakan pada Aksi Demonstrasi Itu Mampu Menampar wajah Penguasa yang sudah Lama membuat Masyarakat BMR Kecewa.

Catatan:
-Kepada Katamsi Ginano tolong disampaikan kepada adik bapak Bahwa Hilangnya Nyawa Seseorang Hanyalah Kuasa Tuhan. Jadi Bukannya Kami tidak Perduli ketika Nyawa Pasien itu Hilang sebab itu diluar dari Kuasanya Manusia. Bahkan seorang ahli Bedahpun tidak akan diminta pertanggung jawabannya oleh siapapun Jika Pasien Yang dia Operasi ternyata meninggal disaat sedang di operasi. 
-Apakah benar atau Rekayasa Yah hanya Allah yang tau apakah Alasan Adik Bapak Tentang Pasien Sekarat Itu. Karena seuai dengan Informasi Yang saya dapat Bahwa Adik Bapak ada PNS di salah satu PUSKESMAS di BOLMONG RAYA. Jadi saya Ragu apakah Pasien itu benar-benar ada ataukah hanya Rekayasa Semata sebab setahunya saya Tempat Penangganan Pasien sekarat adalah ICCU Rumah Sakit.
-Anda Menantang siapa Yang berani Menendang Pantat Anda. Tapi Bagi saya Cukuplah Keringat Petani, Buruh,nelayan, Supir Taksi dan bentor, inde'-Inde', Tangisan dari Anak Yatim Piatu, Tangisan Orang-Orang Korban Limbah Perusahaan Tambang-Tambang Yang ada di BMR yang Akan Menendang anda. Bukan Hanya Pantat, Bahkan Roh dan Jasad andapun  Bisa Ketendang ke Neraka. Selamat Bertanggung Jawab Kelak Untuk dirimu dan Hamba-Hambamu.