Saya hanya seorang manusia yang Lahir dari pedesaan, anak
seorang Pegawai negeri yang hidup tak lebih mapan dari Para Tetangga saya, akan
tetapi karena Keteguhan jiwa yang diajarkan oleh bapak dan ibu saya sehingga
saya dan kakak dan adik saya mampu bertahan dalam Kondisi kemelaratan yang
Biasanya sedikit terhias dengan pertengkaran akibat memperebutkan Nasi dan Lauk
di meja makan. Masa kecil saya yang dibelajarkan dengan berbagai bentuk
kreatifitas yang sulit ditemukan ditempat lainnya, kreatifitas yang menurut orang
perkotaan adalah hasil buah tangan yang tak bernilai sama sekali, sewaktu di
sekolah dasar dan menengah saya sering membuat bentuk-bentuk benda permainan
anak anak yang sebagiannya hasil dari imajinasi otak kecil saya sendiri antara
lain saya membuat mobil mainan yang menggunakan Remot control buatan sendiri
berbahan Kayu. Mungkin kreatifitas seperti ini sudah biasa dilakukan di kota
yang sumber pengetahuan dasarnya lebih memadai dibanding di desa saya. Akan
tetapi justru baru sekarang saya berfikir bahwa hal itu sangatlah Luar biasa
bagi anak Desa seperti saya yang pada masa kecil tak mengenal yang namanya
sumber pengetahuan dasar mengenai Teknologi Modern.
Sekarang saya telah duduk di bangku Perguruan Tinggi
(universitas) dan yang membuat saya heran mengapa saya belum lulus juga hingga
sekarang padahal banyak teman-teman saya yang mampu lulus Tepat 4 Tahun Masa
Kuliah. Saya berfikir hal ini terjadi akibat pda saat masuk kuliah saya harus
masuk jurusan atau bidang yang tidak sesuai dengan Minat dan bidang saya. Saya
terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan matematika di salah satu universitas yang
berada di indonesia. Terus terang saya tak suka dengan pembelajaran yang sangat
rumit tanpa Praktik nyata. Saya berimpian mempelajari pengetahuan yang sesuai
dengan minat saya yaitu suatu pengetahuan sains dan teknologi yang memungkinkan
saya untuk menciptakan suatu teknologi yang baru yang sampai saat ini belum di
dapatkan oleh ilmuan manapun.
Beberapa tahun terkahir ini saya memiliki beberapa
pertanyaan yang membuat saya penasaran dan berimajinasi untuk menciptakan dua
benda yang sangat Luar biasa manfaatnya menurut saya akan tetapi saya tak
memiliki cukup uang dan peralatan dan rekan kerja ahli untuk mempelajari dan
membuatnya. Ide-ide yang timbul di benak saya beberapa tahun terkhir ini adalah
:
1.
Ide pertama.
Di latar belakangi oleh rasa penasaran yang
sungguh hebat maka saya berfikir adalah mungkin dihilangkannya Bobot dari suatu
benda Padat Tanpa harus melakukan perubahan bentuk dan ukuran Pada benda padat
tersebut. Bisakah kita bayangkan sebuah mobil yang tak memiliki bobot berat
sama sekali hingga bisa melayang ke udara dan melaju kedepan dan kebelakang
dengan dorongan. Saya sangat antusias dengan hal ini sebab saya merasa penemuan
hal baru ini bisa sangat bermanfaat bagi dunia. Perkotaan bisa terhindar oleh
macet, penataan kota akan lebih bagus terlihat, Rumah yang berada jauh melayang
diatas permukaan bumi yang bisa mengurangi penebangan hutan untuk pemukiman
masyarakat, serta manfaat manfaat yang akan terfikirkan jika ini telah
terwujud.
2.
Ide kedua.
Di latar
belakangi oleh suatu kepedulian untuk sesama manusia maka saya berfikir
untuk menciptakan suatu teleportasi atau pengiriman benda tanpa harus
menggunakan kendaraan atau alat transportasi air darat dan laut. Sebagai bentuk
pengingatan kembali akan al yang pernah mustahil menurut manusia adalah bahwa
beberapa ribu tahun yang lalu adalah mustahil bagi manusia bahwa sebuah logam
bisa terbang tapi itu tak mustahil di masa kini yang ditandai dengan pesawat
terbang, jika beberapa ribu tahun lalu hanya orang yang memiliki kemampuan
spritual yang mampu untuk melakukan komunikasi jarak jauh dengan istilah
telepati maka hal itu tidak bagi manusia sekarang yang di tandai dengan alat
alat komunikasi seperti handphone. Dan jika beberapa ribu tahun yang lalu hanya
manusia yang memiliki kehebatan spritual yang mampu melihat kejadian di tempat
yang jauh dari dirinya yang diistilahkan dengan mata batin maka dengan
perkembangan teknologi hal itu menjadi biasa bagi manusia yang ditandai dengan
banyak alat teknologi seperti Televisi dan computer. Itulah beberapa contoh
evolusi
Dari hal hal yang saya ungkapkan itu saya
percaya bahwa Santet bisa diaplikasikan dalam bentuk teknoplogi modern yang
berguna bagi masyarakat. Sebab dalam contoh kasus seperti yang banyak ditemukan bahwa ada banyak
korban santet yang ketika tubuhnya di bedah maka
ditemukan banyak benda asing seperti paku di dalam tubuhnya. Yang menjadi
pertanyaan ilmiah adalah bagaimana beberapa puluh paku bisa bersarang di kepala
atau dibagian tubuh lain sih korban. Jawaban saya adalah bahwa dengan kekuatan
“mantra” tujuan maka benda seperti paku
yang digunakan oleh tukang santet akan melebur hingga menjadi biji biji atom
yang paling kecil dan masuk melalui lubang lubang yang berada di tubuh sih
korban dan akan menyatu kembali seperti semula menjadi paku di dalam tubuh sih
korban sesuai dengan tujuan yang diperintahkan tukang santet dalam tambahan
mantranya. Saya berfikir untuk mempelajari hal ini, bukan untuk melakukan
santet kepada orang lain akan tetapi dipelajari secara detail dan di
aplikasikan dalam bentuk teknologi dengan membuat suatu benda atau mesin yang
didalamnya akan diprogram mantra sesuai dengan yang biasa dibacakan oleh para
tukang santet. Bisa kita bayangkan bersama jika hal ini bisa diaplikasikan
dalam bentuk teknologi maka orang sakit yang dalam keadaan tidak sadar pun bisa
kita masukan makanan kedalam perutnya tanpa harus menunggunya sadar terlebih
dahulu. Manusia bisa melakukan
pengiriman benda dalam jangka waktu yang sangat cepat tanpa harus melakukan
pengiriman melalui alat transportasi laut darat dan udara.
Saya ingin meneliti dan menciptakan kedua
ide saya tersebut tapi saya sadar bahwa saya memiliki banyak kekurangan untuk
melakukannya.
Identitas diri.
Nama : Sandri Ikhsan Mokoginta
Alamat :
Bilalang 2
Kecamatan :
kotamobagu utara
Provinsi : sulawesi utara
Negara : Indonesia
Nomor phone :
085657424129
Email :
bo_bay9190@yahoo.co.id
Facebook :
Bogani Al-Khindi Mokoginta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar